DFACTONEWS.COM,Sulut,-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakanwil Kemenag) Provinsi Sulawesi Utara, H. Ulyas Taha, secara resmi menutup Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Kanwil Kemenag Sulut Tahun 2025. Sabtu (19/04/2025).
Dalam kegiatan tersebut, Kakanwil didampingi oleh Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) H. Basri, serta memberikan arahan strategis kepada seluruh peserta Rakerwil.
Rakerwil yang diikuti oleh jajaran pejabat administrator Kanwil Kemenag Sulut, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, serta para Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) se-Sulawesi Utara ini menghasilkan sejumlah keputusan penting untuk mendukung pencapaian target kinerja Kemenag di tahun 2025.
Dalam arahannya, H. Ulyas Taha menekankan pentingnya penguatan Asta Protas Kemenag, yaitu delapan program prioritas Kementerian Agama yang bertujuan untuk menciptakan layanan keagamaan yang lebih baik, berdampak, dan menyentuh kebutuhan umat. Salah satu fokus utama yang turut disampaikan adalah urgensi penguatan ekoteologi umat beragama, sebagai langkah strategis dalam mendorong kesadaran lingkungan hidup berbasis nilai-nilai keagamaan.
“Penguatan ekoteologi bukan hanya isu lingkungan, tapi juga refleksi nilai-nilai keagamaan kita dalam menjaga ciptaan Tuhan. Ini menjadi bagian penting dari misi kita ke depan,” ujar Kakanwil dalam sambutannya.
Lebih lanjut, Kakanwil mengajak seluruh peserta untuk memperkuat kolaborasi antarunit kerja di lingkungan Kemenag Sulawesi Utara. Kolaborasi tersebut, menurutnya, menjadi kunci dalam mengimplementasikan kebijakan yang lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan.
“Saya berharap dari Rakerwil ini akan lahir langkah-langkah konkret yang mampu meningkatkan kualitas layanan keagamaan, serta menjawab tantangan zaman dengan semangat kebersamaan,” tambahnya.
Dengan ditutupnya Rakerwil 2025 ini, diharapkan seluruh jajaran Kementerian Agama di Sulawesi Utara dapat menyinergikan hasil-hasil rapat ke dalam program kerja nyata, demi terwujudnya pelayanan keagamaan yang unggul dan berdaya saing di tengah masyarakat.(ara)
