DFACTONEWS.COM,MINAHASA-Pemerintah Kabupaten Minahasa menegaskan keseriusannya dalam memperkuat tata kelola pemerintahan desa melalui pelaksanaan Workshop Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Tahun 2025 bagi para operator desa se-Kabupaten Minahasa. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari, 28–30 Juli 2025, ini dipusatkan di Manado Tateli Resort and Convention Center.
Workshop yang diikuti 227 operator desa dari dua angkatan ini dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Minahasa, Dr. Lynda Watania, M.Si, yang dalam sambutannya menekankan urgensi penguatan kapasitas SDM desa di tengah laju transformasi digital yang tak terelakkan.

“Penerapan digitalisasi dalam pengelolaan keuangan desa bukan lagi pilihan, tetapi sudah menjadi keharusan. Siskeudes berbasis digital menjamin efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas,” tegas Sekda Watania.
Ia mengingatkan bahwa sistem manual rentan terhadap kesalahan pencatatan, memperlambat proses kerja, dan tidak mampu menjawab kebutuhan zaman yang semakin berbasis data. Menurutnya, ketepatan data menjadi kunci dalam seluruh proses perencanaan dan kebijakan, termasuk dalam penyaluran bantuan sosial seperti BPJS Kesehatan.
Lebih jauh, Watania menyoroti tantangan Revolusi Industri 4.0 hingga 5.0 yang menuntut aparatur desa untuk adaptif terhadap penggunaan teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI). Ia mengajak seluruh operator desa untuk tidak berhenti belajar dan meningkatkan kompetensi agar mampu menjawab kebutuhan pengelolaan dana desa secara profesional dan bertanggung jawab.
“Kalau tidak upgrade kemampuan, bagaimana mungkin bisa mengelola keuangan desa yang kompleks? Padahal desa adalah garda depan pembangunan nasional,” ujarnya mengingatkan.
Dalam kesempatan itu, Watania juga mengangkat pentingnya peran strategis desa sebagai simpul keragaman Indonesia. Ia menyebut desa bukan hanya sebagai unit administratif, tetapi juga sebagai wahana perekat sosial, tempat hidupnya nilai-nilai Pancasila, semangat kebangsaan, serta toleransi atas keberagaman adat, agama, dan budaya.
“Di desa kita belajar hidup bersama dalam perbedaan. Justru karena perbedaan itulah kita bersatu sebagai bangsa,” pungkasnya.
Workshop ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Minahasa, Drs. Arthur Palilingan, serta menghadirkan narasumber dari kalangan profesional dan praktisi tata kelola keuangan desa. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Pemkab Minahasa dalam memperkuat sistem pengawasan dan pengelolaan dana desa yang transparan, akuntabel, serta sesuai dengan prinsip good governance.(ara)